Awalnya saya agak bingung dengan kata “Novel Jurnalistik” yang tertulis di cover buku Berita Dari Kurawan. Saya pikir novel jurnalistik adalah novel yang mengikuti standar penulisan jurnalistik seperti berita yang memenuhi 5W + 1H atau novel yang berisi tentang investigasi mendalam sebuah berita. Ternyata novel ini adalah novel tentang dunia jurnalistik dengan wartawan sebagai profesi tokoh-tokoh utama yang diceritakan dalam novel ini.
Adalah Panca, wartawan koran Garis dan Salman, wartawan Koran Pantau. Dua wartawan yang tinggal di Kota Madyapura. Keduanya adalah sahabat dekat di dunia nyata. Namun dalam dunia profesinya sebagai wartawan, mereka tetap bersaing dalam mencari berita dan menyajikan tulisan yang terbaik untuk koran mereka masing-masing. Cerita bergulir dari peristiwa-peristiwa yang harus mereka hadapi karena memuat berita yang membuat para pejabat terusik. Mulai dari suap sampai ancaman yang diberikan agar mereka tidak lagi menulis tentang kasus-kasus di kota tersebut.
Dibalik kehidupan mereka sebagai wartawan, novel ini juga bercerita tentang kehidupan pribadi mereka. Panca memiliki seorang istri dan anak perempuan. Gaji wartawan yang pas-pasan ditambah harus membayar angsuran setiap bulan membuat Panca dan keluarganya hidup dalam kekurangan. Uang gaji hampir habis sebelum akhir bulan untuk membeli susu anak perempuannya sehingga seringkali Panca harus menggadaikan perhiasan istrinya untuk membeli susu. Padahal, Panca bisa hidup berkecukupan jika dia mau menerima suap yang diberikan beberapa oknum pejabat agar Panca tidak lagi ‘garang’ dalam menulis berita.
Lain lagi cerita tentang Salman. Salman diceritakan sebagai laki-laki single yang tidak jua kunjung menemukan pasangannya. Cerita mengalir dan jalin menjalin dengan kasus korupsi yang ditulis oleh Salman. Salman menyukai seorang perempuan yang ternyata adalah anak pejabat yang terkena kasus korupsi dan beritanya ditulis oleh Salman. Bisa diduga, Salman dan kekasihnya berpisah karena idealisme Salman sebagai seorang wartawan yang memilih tetap menulis berita korupsi bapak kekasihnya.
Selain dua tokoh utama tersebut, ada tokoh sentral “Mbok Jinah” yang ikut berperan menyambung cerita mulai dari awal sampai akhir.
Mbok Jinah adalah pemilik warung di pinggir jalan, tempat berkumpul para wartawan dan kuli-kuli bangunan untuk berhutang makan siang.
Tidak jarang, muncul ide liputan yang menarik dari obrolan di warung tersebut. Mbok Jinah sangat dekat dengan Panca dan Salman. Bahkan ketika Mbok Jinah meninggal dunia, dia mewariskan rumahnya agar dipakai untuk kegiatan yang bermanfaat. Akhirnya, Panca dan Salman membuat posko “Umi Sujinah Margareta Center” yang menjadi markas para wartawan dan juga tempat orang-orang yang ingin mengadukan masalahnya kepada para wartawan.
Novel “Berita dari Kurawan” merupakan novel kedua mas Kholid. Novel ini ditulis dengan gaya bahasa yang mengalir dan sederhana. Ada juga beberapa bagian yang berisi puisi-puisi romantis. Latar belakang penulisnya, mas Kholid Amrullah sebagai wartawan dan redaktur di Jawa Pos Radar Malang nampaknya menjadi inspirasi utama kenapa mas Kholid menulis novel tentang dunia jurnalistik. Novel ini sangat cocok untuk orang-orang seperti saya (mungkin juga anda) yang ingin lebih memahami dunia wartawan.
Catatan : Sila hubungi penulisnya jika ingin memiliki novel ini.