Suatu hari, saya bertengkar dengan adik perempuan saya. Saya mengkritik gaya hidup dia. Lha wong uang jajan masih minta orang tua, tapi sudah membeli baju dan sepatu bermerk yang menghabiskan lebih dari separuh uang jajannya. Seketika itu dia langsung membalas kritikan dengan berkata, ” lha sama saja to dengan sampeyan, beli buku terus sampai rak buku di rumah penuh sama buku-buku sampeyan.” Tulisan ini akan mengulas tentang Buku dan Bagaimana Cara Kita Mencintainya.
Benar juga sih. Tiap orang punya preferensi yang berbeda. Apa yang dia sukai. Apa yang tidak dia sukai. Saya pernah memberi novel remaja pada adik saya agar dia mau membaca buku selain buku pelajaran di sekolah. Hasilnya, dia cuma membaca beberapa halaman, lalu meletakkan buku itu begitu saja. Tapi jangan ditanya kemampuan dia dalam memasarkan produk dan acara di twitter atau instagram. Jangan ditanya juga kemampuan dia dalam dunia fotografi dibandingkan kakaknya yang biasa mengambil foto dengan sedikit blur.
Ngomong-ngomong masalah anggaran buku, dulu, saya hampir menghabiskan seperempat gaji saya tiap bulan untuk membeli buku. Kebiasaan saya adalah pergi ke toko buku lalu menghabiskan uang yang saya bawa di dompet dan menyisakan sedikit uang untuk membayar biaya angkot.
Saya terhipnotis ketika melihat tumpukan buku-buku. Seakan-akan mereka melambaikan tangan dan berkata dengan ekspresi anak kucing yang dibuang induknya : tolong bawa aku pulang bersamamu.
Nah, saat ini, saya mulai memberikan kontrol terhadap setiap pengeluaran. Maklum, setelah menikah, saya tidak lagi bisa memikirkan diri sendiri. Segala sesuatu akhirnya dibicarakan. Termasuk mimpi-mimpi kami. Harapan untuk membeli rumah sendiri. Tabungan untuk pendidikan anak-anak kami kelak. Dan sederet mimpi-mimpi lainnya.
Karena itu, sekarang saya agak selektif untuk membeli buku. Saya yang biasanya ‘kalap’ mulai menata emosi setiap kali melihat tumpukan buku-buku. Setelah mengevaluasi anggaran untuk pembelian buku, saya mencoba untuk merangkum beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk tetap mencintai buku dengan sederhana, dengan keterbatasan-keterbatasan yang kita miliki.
Pertama, saya biasanya melakukan survei dulu tentang judul-judul buku terbaru di toko buku besar. Lalu, saya akan mencatat buku yang saya inginkan. Saya akan mencari alternatif untuk membelinya. Bisa dengan mencari diskon di toko buku online atau di toko buku lainnya. Bisa juga dengan membeli buku bekas di kios buku. Selain itu, biasanya saya memanfaatkan momen-momen diskon. Misalnya, di toko buku Toga Mas Malang, ada diskon 25% untuk pembelian novel pada setiap hari senin di awal dan akhir bulan. Terkadang, saya menunggu ada bazar atau pameran buku yang memberikan diskon besar atau obral buku setiap tahun.
Kedua, klasifikasikan buku-buku tersebut. Mana yang benar-benar ingin dimiliki. Mana yang hanya ingin dibaca tanpa harus dimiliki. Biasanya saya memanfaatkan akses ke perpustakaan untuk membaca buku-buku yang tidak benar-benar ingin dimiliki. Atau terkadang, meski saya tidak begitu suka, saya meminjam buku pada beberapa teman.
Ketiga, saya juga menganggarkan pembelian buku yang ditulis oleh teman-teman atau orang yang saya kenal. Percayalah, saya tahu rasanya menerbitkan buku sendiri. Tidak hanya masalah materi, tapi perasaan merasa karya kita diapresiasi oleh orang-orang terdekat adalah semangat untuk terus menulis.
Jangan meminta diskon, apalagi meminta gratisan. Kecuali penulis tersebut memang ingin memberikan buku itu sebagai sebuah hadiah untukmu.
Keempat, bawalah uang secukupnya jika kita akan pergi ke toko buku atau pameran buku. Abaikan jika ada ATM di sekitar toko buku atau pameran buku. Berkomitmenlah pada diri sendiri bahwa pembelian buku tidak boleh melebihi uang yang kita bawa.
Kelima, kendalikan diri saat di toko buku atau di pameran buku. Biasanya saya mengambil banyak buku yang saya inginkan. Namun, ketika akan membayar, saya akan mensortir buku-buku tersebut. Seperti saran seorang teman, raba cover bukunya. Rasakan apakah kita benar-benar ingin memilikinya. Tanyakan pada diri kita. Temukan jawabannya. Lalu bawalah pulang buku-buku yang benar kita inginkan.
Keenam, Bertanggungjawablah pada buku-buku yang kita beli. Bacalah setiap halamannya dengan penuh cinta. Sampai halaman terakhir.
Dan, kita tetap bisa mencintai buku, dengan cara-cara yang sederhana.