Film Trinity The Nekad Traveler : Sebuah Catatan Singkat

Maudy-Ayunda-Trinity-The-Nekad-Traveler

Film Trinity The Nekad Traveler  merupakan adaptasi dari buku Trinity The Naked Traveler. Dalam film Trinity The Nekad Traveler, diceritakan bahwa Trinity adalah seorang karyawan kantoran yang punya hobi traveling. Dia mempunyai Bucket List berisi tempat-tempat yang ingin didatangi dan hal akan dilakukan disana. Namun seperti kebanyakan karyawan lainnya, Trinity terkendala oleh jatah hari cutinya.

Kebetulan pada minggu perdana pemutaran film Trinity The Nekad Traveler bertepatan dengan jadwal kunjungan suami saya ke Malang. Jadi, saya ‘menyeret’ suami saya ke bioskop untuk menonton film bergenre drama ini. Sama seperti saya menyeret suami saya untuk menonton Ada Apa Dengan Cinta 2 yang sebenarnya tidak menarik bagi dia yang kurang menyukai genre drama. Tapi ya, daripada istrinya ini pergi ke bioskop sendirian, akhirnya dituruti juga mau saya. Nah berikut ini saya tuliskan cerita singkat tentang film Trinity The Nekad Traveler.

Film ini menceritakan bagaimana Trinity mencintai traveling dan cara untuk mewujudkan Bucket Listnya. Film ini juga memberikan gambaran bagaimana seorang traveler mempersiapkan perjalanannya. Mulai dari melingkari hari libur nasional dan harpitnas (hari kecepit nasional) selama setahun. Sampai pada tips-tips mencari tiket online yang murah meriah dengan memanfaatkan diskon pada momen tertentu.

Saat Harpitnas tiba, Trinity mengangkat ransel. Kali ini tujuannya adalah menjelajah lampung. Mulai dari festival layang-layang, Pantai Karang Gigi Hiu, Way Kambas hingga mendaki gunung anak Krakatau. di lokasi inilah sosok Trinity yang sebenarnya muncul dan beradegan sebagai pemandu wisata. Saat di Way Kambas, Trinity bertemu dengan Paul, seorang traveler dan fotografer yang juga sedang jalan-jalan ke Lampung. Keduanya saling tertarik, namun tidak saling memberikan kontak. Keduanya sepakat jika mereka berjodoh, mereka akan bertemu lagi.

Trinity mengejar bucket list lainnya. Kali ini dengan pergi ke Makassar. Dengan segala upaya, Trinity membuat analisis pemasaran agar kantornya mengadakan acara di Makassar dengan Tompi sebagai bintangnya. Rencananya berhasil, namun yang dipilih sebagai project leadernya bukan Trinity tapi seorang rekan kerjanya. Di tengah kekecewaannya karena tidak jadi berangkat ke Makassar, Trinity justru mendapat keberuntungan di detik akhir karena Tompi menginginkan buah melon kotak yang harus diantar langsung olehnya dari Jakarta ke Makassar. Di sela-sela mengantar melon kotak itu, Trinity mempergunakan waktunya untuk menjelajah kuliner Makassar dan menjelajah tempat cantik yang tidak banyak dikunjungi oleh wisatawan.

Setelah Makassar, Trinity merencanakan untuk traveling ke Filipina bersama 2 sahabatnya Yasmin dan Nina. Agar biaya yang ditanggung bersama menjadi lebih murah, Trinity mengajak sepupunya, Ezra, untuk ikut serta. Namun, karena seringnya cuti, Trinity harus berhadapan dengan Sang Bos yang kemungkinan besar tidak meng-acc ijinnya. Trinity pun mencari akal agar bisa mendapat jatah cuti tambahan. Dengan semangat 45, Trinity mengerjakan semua tugasnya termasuk tugas yang belum diperintah oleh Si Bos. Akhirnya Si Bos luluh dan memberikan jatah cuti pada Trinity.

Petualangan mereka di Filipina cukup seru dan lucu. Mereka mencoba aneka jajanan pinggir jalan sampai makanan di restoran. Ada juga kejadian di mana Ezra sempat terpisah dan menghilang tapi malah sampai duluan di penginapan. Ada juga konflik yang berkembang karena Yasmin dan Nina merasa kesal karena Trinity lebih mementingkan bucket list nya daripada pengeluaran yang sudah melebihi budget yang mereka rencanakan. Di tengah-tengah perjalanan mereka di Filipina, Trinity mendapat email dari Mr. X berupa tawaran mengejutkan untuk pergi kemanapun yang dia inginkan. Akhirnya Trinity menuliskan Maldives. Dalam beberapa menit kemudian, dia sudah mendapatkan tiket penerbangan ke Maldives dan berpisah dengan 3 teman perjalanannya di Filipina.

Dengan ketakjuban dan rasa penasaran yang tidak kunjung hilang, Trinity menikmati Maldives. Dia tinggal di sebuah resort mewah yang sudah dibooking oleh Mr. X. Ketika menikmati suasana di Maldives, Trinity bertemu lagi dengan Paul. Mereka menikmati keindahan Maldives bersama-sama. Namun entah mengapa, Trinity justru dilanda kebingungan dengan semua ini. Akhirnya Trinity menyadari bahwa selama ini dia terpaku pada bucket list nya sementara Paul tidak pernah ada di buket list tersebut. Karena terlalu fokus pada keinginan untuk memenuhi semua daftar yang ada di bucket list, Trinity lupa pada orang-orang yang dia cintai, sahabat-sahabat yang ada untuk dia, sampai hal-hal kecil lain yang barangkali tidak pernah dia perhatikan selama traveling. Untuk itu, Trinity menyobek bucket list dan meminta kepada Mr. X agar mengirimkan tiket kembali ke Jakarta.

Selain senang traveling, Trinity juga senang membagikan pengalamannya. Melalui travel blog naked-traveler.com Trinity ingin orang lain yang membacanya juga merasakan pengalaman traveling yang dia lakukan. Di akhir cerita, Trinity memutuskan keluar dari pekerjaannya dan memutuskan untuk menjadi full time traveler sekaligus travel blogger. Trinity tidak pernah menyangka jika akhirnya tulisan-tulisan dia di blog diterbitkan dan menjadi salah satu best seller di Indonesia.

Catatan :

  • Produksi : Tujuh Bintang Sinema
  • Jenis Film : Drama
  • Durasi : 103 menit
  • Produser : Ronny Irawan dan Agung Saputra
  • Sutradara : Rizal Mantovani
  • Penulis skenario : Rahabi Mandra dan Piu Syarif
  • Pemain : Maudy Ayunda (Trinity) ; Hamish Daud (Paul) ; Rachel Amanda (Yasmin) ; Anggika Bolsterli (Nina) ; Babe Cabita (Ezra) ; Ayu Dewi (Sang Bos) ; Cut Mini (Ibu Trinity) ; Farhan (Bapak Trinity)
  • Tanggal Rilis : 16 Maret 2017

 

Sumber foto Maudy Ayunda (Courtesy of Tujuh Bintang Sinema) : http://www.harpersbazaar.co.id/articles/read/3/2017/3667/Fakta-Di-Balik-Film-Trinity-The-Nekad-Traveler

You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *