Kami memiliki cara berkomunikasi yang agak aneh. Terbiasa menjalani hubungan jarak jauh selama bertahun-tahun membuat kami jarang berkomunikasi kecuali untuk hal-hal yang sangat penting. Jangan harap ada kata-kata “sudah makan atau belum”, bahkan kami pernah tidak saling menyapa selama satu minggu. Karena lupa adalah alasan pertama. Tidak terbiasa adalah alasan berikutnya. Tidak punya pulsa adalah alasan klise yang ketiga.
Saat aku menelepon dengan nada marah, rupanya dia sudah menyiapkan sebuah skenario. Dia lupa karena seharian berada di jalan dan saat ini sedang lembur mendampingi perangkat desa di desa kecil yang sulit sinyalnya. Skenario dimulai. Dia beralasan bahwa sebenarnya dia tidak lupa ulang tahunku dan sudah menyiapkan kejutan sejak tadi pagi. Dibantu oleh beberapa perangkat desa, dia membeli kue mini lengkap dengan lilinnya. Kue mini difoto dan diberi tulisan selamat ulang tahun serta ucapan jangan marah. So sweet sih. Tapi skenario ini dapat dengan mudah terbongkar. Lha wong kejutan seperti ini bukan sesuatu yang akan dilakukan oleh seorang Miqdam Yusria Ahmad. Tulisan yang dibuat juga bukan hasil tulisan tangannya. Ditambah dengan aplikasi edit foto yang tidak ada di gawai miliknya. Akhirnya, hukuman yang harus dilakukan sebagai permintaan maaf adalah memasang foto ini di akun facebook. Hal yang menurut dia memalukan karena takut dianggap alay, lebay, dan jablay.
Yaaaahh, sekali-kali ngerjain suami kan nggak apa-apa tho ?
Selamat Ulang Tahun, Ria !
*senyum kemenangan*