Sebagai pasangan muda yang baru menikah pada akhir tahun 2015 lalu, saya mengalami sedikit masalah dalam mengatur keuangan. Bagaimana tidak, karena terbiasa hidup dan berpenghasilan sendiri, saya tiba-tiba harus mengatur keuangan rumah tangga. Nah, baru sekitar 3 bulan setelah pernikahan, saya akhirnya bisa beradaptasi dengan suami. Berikut ini 4 tips yang saya sarankan untuk mengatur keuangan bagi pasangan muda :
(1) Menghitung jumlah pendapatan suami dan istri
Hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat rekapitulasi pendapatan dari pasangan kita. JIka dalam keluarga, cuma ada 1 pendapatan maka itu lebih mudah. Tapi jika dalam keluarga ada 2 pendapatan, maka harus dibicarakan bersama. Sebaiknya sebuah rumah tangga diawali dengan kejujuran. Berapa pendapatan kita masing-masing. Berikut juga dengan tanggungan yang kita punya. Bisa jadi berupa hutang / cicilan yang sudah ada sebelum kita menikah. Atau berupa tanggungan yang harus kita keluarkan rutin untuk keluarga. Misalnya, menanggung biaya hidup orang tua pasangan atau keluarga pasangan kita. Setelah pembicaraan mengenai pendapatan itu, kita bisa mulai menghitung jumlah pendapatan selama satu bulan.
(2) Membuat pos-pos pengeluaran
Langkah selanjutnya adalah membuat pos-pos pengeluaran. Sebaiknya kita membuat pos-pos pengeluaran dengan sesederhana mungkin. Karena jika terlalu banyak pos yang dibuat malah justru membingungkan. Contoh pos-pos pengeluaran yang bisa dibuat adalah :
- Pos Pengeluaran Rutin
Pos ini merupakan pos yang dibuat untuk pengeluaran rutin rumah tangga seperti pembelian bahan-bahan makanan, kebutuhan mandi, bensin, pulsa dan lain-lain
- Pos Tabungan
Pos ini dibuat untuk tabungan baik untuk persiapan melahirkan, tabungan pendidikan anak, pembelian sepeda motor / mobil, dan investasi properti (rumah dan tanah)
- Pos Pengeluaran Tidak Terduga
Pos ini dibuat untuk mengantisipasi pengeluaran mendadak yang tidak bisa dikategorikan dalam dua pengeluaran di atas. Contohnya adalah pengeluaran untuk membantu orang lain, uang saku hari raya, atau keperluan mendadak lainnya. Pos ini bisa juga digunakan untuk pengeluaran acara liburan tahunan keluarga.
(3) Mengelompokkan pengeluaran
Jika kita sudah membuat pos-pos pengeluaran, maka kita bisa dengan mudah membagi uang bulanan kita. Usahakan agar kita tetap mencatat pengeluaran yang sudah kita lakukan meskipun tidak mencatat secara rutin setiap hari. Usahakan juga agar kita langsung membagi uang gaji kita pada awal bulan / akhir bulan setelah menerima gaji untuk menghindari pemakaian uang di luar pos-pos yang tidak seharusnya. Dalam waktu 3 bulan, amati catatan pendapatan dan pengeluaran kita untuk melakukan evaluasi dan untuk mengantisipasi jika ada pengeluaran yang tidak seharusnya kita lakukan.
(4) Menyisihkan uang untuk sedekah dan dana sosial lainnya
Sebagai wujud syukur atas rezeki yang sudah kita dapatkan, sebaiknya kita juga menyisihkan pendapatan kita untuk diberikan kepada yang berhak. Bisa melalui sedekah rutin langsung kepada orang perorangan atau melalui lembaga-lembaga yang ada.
Sumber foto : pixabay.com
4 Comments
Pos pengeluaran tak terduga juga penting ya, buat kejadian2 mendadak seperti sakit dll.
Thanks juga diingatkan menyisihkan uang untuk sedekah & dana sosial lainnya.
Iya mbak. Sama-sama mengingatkan juga kalau ada hak pihak lain dalam harta kita. Hehehe.
Membuat pos2 pengeluaran, itu yang paling aku garis bawahi. Mantep Mba tipsnya, nisa jadi bekal nih kalo nanti udah nikah. Makasih sharenya Mba dan salam kenal 😊
Siapppp…sama2 mbaak. Terima kasih sudah berkunjung dan membaca blog ini <3