Hadiah untuk tahun ketiga pernikahan kami adalah saya dan suami tidak lagi menjalani kehidupan pernikahan jarak jauh. Setelah positif pindah ke Batang, otomatis saya tidak lagi menjadi anggota komunitas LDR antar provinsi. Meskipun sebenarnya waktu dua tahun masih dikategorikan sebagai LDR ‘amatir’, karena banyak sekali pasangan yang menjalani hubungan pernikahan jarak jauh antar pulau atau antar negara. Bahkan mereka sudah melewati usia pernikahan lebih dari 10 tahun. Duh, saya yang cuma dua tahun aja kadang-kadang masih mengeluh kalau sudah naik kereta dan menempuh perjalanan selama 9 jam. Saya tidak bisa membayangkan sekuat dan setegar apa para pasangan LDR yang menjalani hubungan dengan fasilitas transportasi atau komunikasi yang lebih tidak memadai dibanding saya.
Efeknya, kalau dulu kemana-mana sendiri, sekarang saya diantar suami karena belum bisa naik sepeda motor. Kadang, saya merasa aneh sih. Lha wong, saat di Malang dulu, biasanya habis pulang kerja saya suka keluyuran sendiri. kadang ngafe atau ngemall sambil bengong geje. Atau kalau pas ada film bagus di bioskop, saya lebih suka nonton sendirian karena gak perlu ribet janjian. Kadang naek gojek. Kadang naek angkot. Kadang nebeng teman. Intinya, saya menikmati saat-saat tertentu untuk sendirian, meski saya juga senang kalo pas janjian sama teman buat keluyuran bareng.
Awalnya sih saya senang-senang saja diantar suami kemana-mana. Tapi tiba-tiba saya merasa seperti kehilangan diri saya. Padahal suami jarang protes sih kalo nganter saya kemana-mana. Sampai suatu ketika, keinginan untuk sendirian itu memuncak. Lalu saya minta ke suami untuk diantar ke sebuah kafe dekat rumah dan dibiarkan sendirian. Tanpa berpikir panjang, suami mengiyakan permintaan saya. Ya sudah, saya menghabiskan siang sampai sore hari di kafe itu sendirian. Baca buku, nulis di blog, sambil pasang headset dan mendengarkan lagu-lagu favorit. Benar-benar lega rasanya sendirian.
Suatu ketika juga, saya bilang ke suami kalau pingin menyenangkan diri dengan perawatan di sebuah tempat kecantikan. Meskipun awalnya suami tidak tega, akhirnya dia mengiyakan saja permintaan saya untuk pergi ke tempat itu naik gojek. Baru pas pulangnya, dia menjemput saya. Meski saat sendirian, saya masih merasa aneh dan kangen sama sosok ‘ginuk-ginuk nggemesin‘ seperti suami saya. Toh, saya senang juga karena saya memiliki ruang untuk bergerak sendirian.
Saya jadi ingat kata-kata salah seorang teman. Cinta itu membutuhkan ruang. Dia benar. Kadang ketika kita mencintai seseorang, kita seolah menginginkan dia seutuhnya untuk kita. 100% tanpa diskon. 100% tanpa kehadiran orang lain. 24 jam sehari. 7 hari seminggu. Namun, tanpa kita sadari, hal itu justru membuat kita atau pasangan kita merasa ‘sesak nafas’ karena tidak bisa bergerak. Padahal, tubuh kita saja secara fisik membutuhkan ruang. Mungkin kalau kita terkurung berhari-hari di ruangan sempit bersama orang yang sama, kita akan mengalami semacam kebosanan akut. Maka solusinya adalah memberikan ruang lebih luas kepada diri kita atau pasangan kita agar bisa berinteraksi dengan orang lain. Karena, mendekap orang yang kita cintai itu menyenangkan. Tapi mendekap terlalu erat akan membuat kita merasa kesakitan.
Berilah ruang yang luas untuk tubuh dan cinta kepada kepada pasangan. Agar tubuh kita tidak lagi merasa sesak. Agar cinta kita tidak mendekap terlalu erat.
Selamat hari perempuan internasional dan selamat ulang tahun ke-30 untuk Mamas Miqdam Yusria Ahmad. Terima kasih telah memberikan ruang yang cukup luas bagi tubuh dan cinta kita. Mari tetap melangkah seirama. Berproses dan Menua Bersama. Amin
4 Comments
Suami dan aku juga LDR 3 taun mba, setelah punya anak dua. Sesudah serumah lagi, jadi banyak kebiasaannya yg berubah. Penyesuaian lagi dah, lumayan cape jugak 😅
Berarti banyak banget ya yang punya pengalaman sama. Tos mbaaak 😀
Mbaaak… kenapa ya aku kok merinding baca tulisan ini? Lha pean aneh mbak, kok bisa sih pengen sendiri? Sedangkan aku gak betah sendirian, hihihi. Suaminya sabar bingit kayak suamiku, hehe
Lha itu mbak. Aku juga gak tau. Kadang rasa ingin sendiri itu bener2 meluap gitu. Aneh ya. HWakaka