Setelah berulang kali angkot yang kutumpangi melewati Taman Bentoel Trunojoyo di depan stasiun kota Malang, ini untuk pertama kalinya aku menghabiskan sore sepulang kerja di rumah kaca di dalam taman tersebut yang ternyata adalah perpustakaan mungil. Tempat yang cukup menyenangkan untuk menghabiskan waktu meskipun jumlah buku yang disediakan masih sedikit.
Sambil membaca buku, aku berbincang-bincang dengan bapak petugas dari perpustakaan kota yang mendapat tugas jaga disini. Beliau menceritakan tentang pengalaman mengunjungi berbagai perpustakaan di daerah lain seperti Samarinda, Riau, Padang, Palembang. Perpustakaan yang lebih megah dari perpustakaan umum kota Malang namun memiliki pengunjung yang rata-rata tidak sampai 100 orang perhari. Dibandingkan dengan perpustakaan umum kota Malang yang minimal 300 pengunjung bahkan pernah lebih dari 1000 pengunjung perhari namun memang minim fasilitas.
Lanjut ke perkenalan kedua, aku mendekali dua saudara kembar yang asyik berbicara dengan sepasang burung kecil di sangkar bambu kecil. Sambil mondar-mandir dari ujung ke ujung mereka berdua berceloteh riang. Akhirnya, agar tidak mengganggu pembaca lainnya, sang ibu memanggil mereka berdua dan membacakan dongeng sehingga mereka berdua menjadi sedikit anteng untuk duduk sambil bersandar di bahu kanan dan kiri sang ibu.
Suasana yang nyaman. Petugas yang ramah. Buku-buku dan majalah-majalah yang lumayan baru meski jumlahnya masih sedikit. Pengunjung berupa anak-anak dan orang dewasa yang datang silih berganti. Dengan pengawasan yang tidak ketat, kendala terbesar taman baca ini adalah hilangnya buku-buku akibat pengunjung yang tidak jujur dan membawa buku pulang.
Sungguh, ini adalah petang yang manis di antara buku, suara anak-anak, dan bunyi klakson panjang kereta api yang sesekali terdengar dari stasiun kota malang.
Catatan :
Jam operasional
Senin-jumat : 13.00-18.30
Sabtu-Minggu : 09.00-18.30