Jika saya sedang menghabiskan akhir pekan di Batang, biasanya saya merengek pada suami agar mengajak saya jalan-jalan di wisata-wisata yang ada di sekitar Batang dan Pekalongan. Setelah kami sempat jalan-jalan ke Kebun Teh Pagilaran, akhirnya suami mengajak saya pergi ke Wisata Sikembang Batang.
Wisata Sikembang terletak di Dukuh Kebaturan Desa Kembanglangit Desa Kembang Langit, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Duh, saya suka kata Kembang Langit. Puitis dan romantis.
Berada di kawasan hutan pinus yang terletak tidak jauh dari Dataran Tinggi Dieng, Wisata Sikembang memiliki suasananya sejuk dengan pemandangan sawah dan hutan di kanan dan kiri kita. Jalannya berkelok-kelok dengan tikungan tajam di beberapa bagian. Tapi tetap tidak mengurangi keinginan untuk mengunjungi Wisata Sikembang.
BAGAIMANA CARA KESANA ?
Untuk pergi ke Wisata Sikembang, kita bisa menempuh perjalanan dari alun-alun Batang menuju arah Bandar, dan lurus ke arah Pesantren Modern Tazaka. Di pertigaan Tazaka, jika belok kiri adalah arah menuju Kebun Teh Pagilaran. Maka kita memilih jalan lurus menuju arah yang sama dengan Dataran Tinggi Dieng. Wisata Sikembang ditempuh sekitar 45 menit dari pusat kota Batang dengan kondisi normal. Terkadang jika kondisi liburan, jalan ke arah Bandar macet karena banyak orang yang ingin berwisata ke Wisata Sikembang atau Kebun Teh Pagilaran.
Sepanjang perjalanan ke Wisata Sikembang, kami berdua naik motor di tengah hujan yang lumayan deras. Tapi kami beruntung, saat mendekati wilayah Sikembang, hujan berubah menjadi gerimis yang lama-lama berhenti sama sekali. Jadi, siapkan jas hujan / payung jika kita ingin kesini karena cuaca bisa tiba-tiba berubah.
ADA APA DISANA ?
Dari informasi yang saya baca di detik.com, Wisata Sikembang Park muncul dari inisiasi dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang menamakan Bombat alias Bocah Mbaturan pada sekitar bulan Agustus 2016. Mereka melihat hutan pinus yang digunakan Perhutani untuk sadapan getah pinus ini tak terawat. Hutan pinus ini biasanya dijadikan tempat nongkrong untuk anak muda sekaligus tempat berfoto dengan latar jalan berkelok-kelok di bawahnya. Selain itu, tempat ini sebenarnya sudah sering menjadi tempat singgah bagi wisatawan yang ingin pergi ke Dataran Tinggi ke Dieng lewat jalur Batang.
Bekerjasama dengan perhutani, Wisata Sikembang dikelola oleh penduduk setempat. Tiket masuk ke Wisata Sikembang hanya 3 ribu rupiah. Disini ada banyak fasilitas yang bisa kita nikmati. Selain menjadi tempat bersantai di antara pohon Pinus, pengelola menyediakan spot-spot yang bagus untuk kita berfoto. Selain spot foto, ada juga mainan anak-anak, rumah pohon, camping ground, dan juga hammock. Jika kita ingin piknik, kita tinggal duduk di beberapa gazebo yang sudah disediakan. Tapi jika kita tidak membawa bekal, kita bisa membeli makanan atau minuman di warung yang dikelola bersama. Selain itu ada juga fasilitas musholla dan toilet.
Karena saya kesana pada sore hari, saya berangkat diiringi hujan deras. Alhamdulillah sampai sana berubah jadi gerimis yang pelan-pelan reda hingga tidak ada lagi hujan. Suasananya jadi sejuk dan agak dingin. Bau tanah sehabis hujan juga saya suka, meski akibatnya banyak genangan di sini. Tapi untungnya, karena habis hujan, Wisata Sikembang lumayan sepi jadi saya tidak perlu mengantri untuk berfoto ria di banyak spot foto yang disediakan pengelola tempat wisata.
Kebetulan saat saya kesana pada tanggal 4-5 Maret 2017, ada festival hammock di wisata Sikembang serta camping bersama sekaligus pertemuan komunitas-komunitas di Batang. Seru sekali meskipun saya belum bisa bergabung. Semoga next time saya bisa bergabung dan berkenalan dengan komunitas-komunitas di Batang. Amiiiiiinnn.
1 Comment